Sidoarjo — Senin sore menjadi hari penuh duka bagi Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Kejadian tak terduga terjadi saat para santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah di musala lantai dua, tiba-tiba bangunan itu roboh.
Detik-detik yang Mengejutkan
Menurut keterangan beberapa santri, sebelum runtuh, mereka sempat mendengar suara retakan yang samar diikuti getaran ringan. Tidak lama kemudian, seluruh struktur lantai dua ambruk secara mendadak. “Kami kaget sekali, tiba-tiba debu dan reruntuhan menimpa kami,” kata salah satu korban yang berhasil keluar.
Kejadian ini memicu kepanikan. Banyak santri berusaha menyelamatkan diri dan menolong teman yang terjebak di bawah puing.
Proses Penyelamatan
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo bersama relawan segera datang ke lokasi. Evakuasi dilakukan dengan cepat meskipun kondisi penuh debu dan reruntuhan. Beberapa korban menderita luka ringan, sedangkan beberapa lainnya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Pihak pesantren mengungkapkan bahwa musala tersebut telah menjalani renovasi beberapa tahun lalu. Namun, kini kondisi bangunan masih diperiksa oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab runtuhnya.
Respon Pemerintah dan Dukungan Masyarakat
Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyatakan rasa prihatin yang mendalam atas tragedi tersebut. Ia memastikan akan memberikan bantuan medis dan dukungan renovasi kepada pesantren.
Peristiwa ini juga menggerakkan masyarakat sekitar. Banyak warga dan komunitas bersatu untuk membantu proses evakuasi, memberikan bantuan logistik, dan mendoakan para korban.
Makna di Balik Peristiwa
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa keselamatan bangunan, khususnya yang digunakan untuk tempat ibadah dan pendidikan, harus menjadi perhatian utama. Pemeriksaan berkala dan pemeliharaan yang baik adalah langkah penting untuk menghindari insiden serupa di masa depan.
Tinggalkan Balasan