Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah — Kejadian tanah longsor yang terjadi Kamis malam (13 November 2025) di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, telah meninggalkan duka mendalam. Menurut keterangan yang disampaikan oleh Kepala BNPB, Suharyanto, hingga Jumat pagi tercatat 3 orang tewas dan 21 masih dalam pencarian.
Longsor terjadi setelah hujan deras melanda wilayah perbukitan tersebut. Kontur tanah yang labil serta curah hujan tinggi menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi pemukiman yang berada di zona rawan. Rumah-rumah warga dilaporkan tertimbun material longsoran, sementara sejumlah orang berhasil selamat setelah evakuasi.
Upaya Pencarian dan Situasi di Lapangan
Menurut laporan, operasi pencarian korban melibatkan lebih dari 200 personel gabungan dari tim SAR, TNI/Polri, BPBD, Tagana, relawan dan warga setempat. Mereka dikerahkan untuk mencari korban yang hilang serta mengevakuasi rumah-rumah yang tertimbun atau terancam longsor susulan.
“Fokus kami sekarang adalah pencarian 21 orang yang masih hilang,” ungkap Suharyanto, sembari menambahkan bahwa alat berat, pompa, serta peralatan lainnya telah diterjunkan untuk mempercepat proses.
Kondisi memang menjadi tantangan: tanah masih labil, hujan masih berpotensi turun, dan akses ke beberapa lokasi terhambat material longsor yang tebal. Hal ini menyebabkan proses pencarian berjalan dalam kondisi penuh kewaspadaan dan kesiagaan.
Relokasi dan Pencegahan Risiko Berikutnya
Lebih lanjut, Kepala BNPB menegaskan bahwa selain penanganan darurat, langkah selanjutnya adalah relokasi warga yang tinggal di kawasan sangat rawan. Pemerintah daerah bersama BNPB telah menyiapkan lahan relokasi untuk puluhan keluarga yang rumahnya berada di zona merah
Suharyanto mengingatkan masyarakat agar sementara waktu menjauh dari lokasi terdampak, karena potensi longsor susulan cukup tinggi mengingat kondisi tanah yang jenuh oleh air dan kontur yang rusak.
Dukungan dan Solidaritas Masyarakat & Pemerintah
Di sela-sela operasi pencarian, warga desa serta unsur pemerintah daerah bekerja bersama. Bantuan logistik, tempat penampungan sementara, dan kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih telah disalurkan ke korban terdampak. Proses ini menunjukkan bahwa dalam situasi darurat, kebersamaan antarwarga menjadi kunci penting.
Kepala BNPB juga menghimbau agar media dan pihak terkait menggandeng pihak berwenang untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat agar tidak muncul kepanikan akibat berita yang belum diverifikasi.







Tinggalkan Balasan