WAKATOBI – Sebuah video berdurasi pendek memperlihatkan aksi joget lima warga Wakatobi yang dinilai tak sesuai norma menjadi perbincangan hangat warganet. Setelah video itu beredar luas di media sosial, banyak pihak menyayangkan aksi tersebut, yang dianggap kurang menghargai nilai kesopanan di tengah masyarakat.
Video Usang yang Mendadak Ramai
Meski baru ramai diperbincangkan baru-baru ini, video tersebut ternyata direkam pada momen Lebaran tahun lalu. Aksi joget para pelaku, yang dilakukan di tempat terbuka dan kemudian diunggah ke dunia maya, dinilai tidak pantas oleh banyak pihak, terutama warga lokal yang merasa hal itu mencoreng citra daerah.
Lima Orang Diperiksa, Akui Kesalahan
Pihak Kepolisian Sektor Wangiwangi Selatan bertindak cepat. Kelima orang yang terekam dalam video telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Mereka terdiri dari pria dan wanita muda yang mengaku tidak bermaksud menyinggung siapa pun. Tindakan itu, menurut mereka, dilakukan sebatas iseng tanpa menyangka akan menjadi masalah besar.
Kapolsek Ipda Riaman menyatakan bahwa mereka semua telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan membuat surat pernyataan tertulis agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Kami tidak memproses secara hukum, tapi memberikan pembinaan. Jika nanti ada pengulangan, bisa saja kami arahkan untuk pembinaan lebih lanjut di Kendari,” jelasnya.
Warga Minta Pengawasan Lebih Ketat
Banyak warga menilai kejadian ini sebagai tamparan, terutama dalam hal pengawasan anak muda di era digital. Beberapa tokoh masyarakat mendorong agar edukasi tentang etika bermedia sosial diperkuat, baik oleh keluarga, sekolah, maupun aparat desa.
Pembelajaran bagi Generasi Muda
Kejadian ini seolah menjadi cermin bagaimana konten digital bisa menimbulkan dampak luas, bahkan ketika niat awalnya hanya sekadar bersenang-senang. Masyarakat pun diingatkan untuk lebih bijak sebelum membagikan apa pun ke ruang publik, karena jejak digital bersifat abadi dan bisa berdampak sosial.
Tinggalkan Balasan