Gorontalo, 2025 – Jagat politik Gorontalo diguncang setelah sebuah video yang menampilkan Wahyudin Moridu, anggota DPRD dari PDIP, tersebar luas di media sosial. Dalam rekaman itu, ia membuat pernyataan kontroversial terkait penggunaan dana publik, yang memicu kritik keras dari masyarakat dan partai politik.
Rekaman yang Menjadi Sorotan
Video berdurasi singkat ini memperlihatkan Wahyudin berbicara di sebuah forum internal dengan ucapan yang mengejutkan, menyebut kemungkinan memanfaatkan uang negara untuk kepentingan pribadi. Awalnya tersebar terbatas, video tersebut dengan cepat viral di platform seperti TikTok dan Twitter, memicu diskusi hangat di kalangan netizen.
Reaksi masyarakat beragam: banyak yang menilai tindakan anggota DPRD tersebut tidak pantas dan merusak citra lembaga, sementara sebagian lainnya menyoroti perlunya kontrol internal yang lebih ketat.
Respons Partai
PDIP sebagai partai pengusung langsung menindaklanjuti situasi ini dengan keputusan tegas. Pihak partai menegaskan bahwa perilaku seperti itu tidak sesuai dengan prinsip integritas dan tanggung jawab politik. Akhirnya, Wahyudin resmi diberhentikan dari DPRD Gorontalo, dan partai segera menyiapkan calon pengganti.
DPRD Gorontalo menegaskan pentingnya seluruh anggotanya menjaga ucapan dan perilaku, demi melindungi reputasi lembaga serta kepercayaan masyarakat.
Reaksi Publik
Masyarakat menyambut keputusan pemecatan ini dengan tanggapan positif. Banyak yang melihat langkah partai dan DPRD sebagai bukti akuntabilitas. Namun sebagian lain mengingatkan bahwa pengawasan internal perlu diperkuat agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
📌 Kesimpulan:
Kasus Wahyudin Moridu menjadi pelajaran penting bahwa perkataan seorang pejabat publik dapat mempengaruhi karier dan reputasinya secara signifikan. Di era media sosial, setiap video yang viral memiliki dampak besar, sehingga menjaga etika dan perilaku menjadi hal yang sangat krusial bagi setiap wakil rakyat.
Tinggalkan Balasan