Muna, Sulawesi Tenggara β€” Perjalanan yang seharusnya membawa ratusan orang menuju pelabuhan tujuan berubah menjadi kepanikan massal, saat kapal KM Barcelona V terbakar hebat di tengah laut pada Minggu sore, 20 Juli 2025.

Langit yang tadinya cerah berubah suram dalam sekejap. Asap hitam mengepul dari badan kapal, dan para penumpang hanya punya dua pilihan: menunggu bantuan atau melompat ke laut.

🚨 Jeritan dan Lompatan: Detik-detik Menentukan Nyawa

Salah seorang penumpang menyampaikan bahwa api muncul dari bagian bawah kapal, kemungkinan dari ruang mesin. Dalam waktu singkat, suasana berubah menjadi kacau. Para penumpang, termasuk anak-anak dan lansia, nekat terjun ke laut tanpa pelampung.

“Saya peluk istri saya, terus lompat. Air asin lebih baik daripada mati terbakar,” kata Yanto, korban selamat asal Baubau.

πŸ›₯️ Tim Penolong Berpacu dengan Waktu

Petugas SAR, dibantu nelayan setempat, langsung melakukan penyisiran setelah menerima laporan darurat. Proses penyelamatan berlangsung dalam kondisi laut yang tidak bersahabat. Hingga kini, 575 orang berhasil diselamatkan, tiga orang ditemukan meninggal, dan dua lainnya belum ditemukan.

Beberapa korban yang selamat mengaku mengalami luka ringan dan trauma akibat benturan saat melompat ke laut.

⚠️ Banyak Tanda Tanya di Balik Tragedi

Satu hal yang menjadi sorotan adalah jumlah penumpang aktual melebihi data manifes. Hal ini memicu kekhawatiran akan kelalaian dalam pengawasan pelayaran, termasuk minimnya alat keselamatan seperti pelampung dan peta evakuasi.


πŸ’¬ Suara Publik: β€œBerapa Lagi yang Harus Jadi Korban?”

Peristiwa ini kembali memantik perdebatan soal keamanan transportasi laut. Lembaga pengawasan publik mendesak pemerintah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem kelayakan kapal yang beroperasi.

“Ini bukan semata bencana, ini alarm keras bahwa sistem kita bocor di banyak sisi,” ujar salah satu aktivis keselamatan pelayaran.


πŸ™ Solidaritas dan Harapan

Meski duka menyelimuti, warga sekitar menunjukkan solidaritas tinggi. Rumah dibuka untuk pengungsi, makanan dibagikan, dan nelayan dengan kapal seadanya ikut menyelamatkan penumpang.

Peristiwa ini meninggalkan luka, namun juga memperlihatkan wajah kemanusiaan di tengah tragedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I'm Emily

Welcome to Nook, my cozy corner of the internet dedicated to all things homemade and delightful. Here, I invite you to join me on a journey of creativity, craftsmanship, and all things handmade with a touch of love. Let's get crafty!

Let's connect